Atap rumah bukan sekadar pelindung dari panas dan hujan, tetapi elemen penting yang menentukan kenyamanan, tampilan, dan ketahanan sebuah hunian. Banyak orang tidak sadar bahwa memilih atap rumah terbaik bisa memengaruhi efisiensi energi, daya tahan bangunan, hingga nilai properti.
Artikel ini akan membantu Anda mengenal berbagai model atap rumah, dari yang klasik hingga modern, beserta tips memilih yang sesuai dengan iklim dan gaya rumah Anda.
Model Atap Rumah Populer di Indonesia
Berikut beberapa model atap rumah yang populer di Indonesia. Cocok dijadikan inspirasi rumah idaman Anda.
1. Atap Pelana (Gable Roof)

Image Source: Dokumentasi Internal
Model paling klasik dan paling banyak dijumpai di Indonesia. Bentuknya sederhana dengan dua bidang miring yang bertemu di satu garis puncak (bumbungan). Kemiringannya membantu air hujan cepat turun, cocok untuk wilayah tropis dengan curah hujan tinggi.
Kelebihan:
- Biaya ekonomis dan mudah dibangun.
- Sirkulasi udara baik.
- Memberikan ruang tambahan di area loteng.
Kekurangan: Rentan angin kencang jika struktur tidak kuat.
Tip: Pastikan kemiringan atap minimal 30° agar aliran air lancar.
2. Atap Perisai (Hip Roof)

Image Source: Dokumentasi Internal
Memiliki empat sisi miring yang bertemu di satu puncak. Desain ini menciptakan tampilan kokoh dan seimbang dari segala arah.
Kelebihan:
- Stabil dan tahan terhadap angin kencang.
- Semua sisi rumah terlindung dari panas dan hujan.
- Tampilan elegan untuk rumah dua lantai.
Kekurangan: Struktur lebih rumit dan biaya cenderung lebih tinggi.
3. Atap Datar (Flat Roof)

Image Source: Dokumentasi Internal
Ciri khas rumah minimalis modern. Meski disebut datar, sebenarnya tetap memiliki sedikit kemiringan sekitar 1–2° agar air bisa mengalir.
Kelebihan:
- Bisa dimanfaatkan sebagai rooftop garden atau area bersantai.
- Estetika modern dan rapi.
- Ideal untuk pemasangan panel surya atau AC outdoor.
Kekurangan: Risiko bocor jika sistem waterproofing tidak sempurna, dan butuh perawatan rutin.
4. Atap Sandar (Skillion/Shed Roof)

Image Source: Dokumentasi Internal
Model satu bidang miring ini populer di rumah bergaya kontemporer. Sering digunakan untuk area tambahan seperti garasi, selasar, atau rumah mungil modern.
Kelebihan:
- Proses pembangunan cepat dan ekonomis.
- Mengalirkan air hujan dengan efisien.
- Memberi tampilan asimetris yang menarik.
Kekurangan: Tidak cocok untuk bangunan besar karena perbedaan tinggi plafon.
5. Atap Limas/Joglo

Image Source: Dokumentasi Internal
Kebanggaan arsitektur tradisional Indonesia. Struktur bertingkatnya memunculkan kesan agung dan meneduhkan dengan ventilasi alami yang baik.
Kelebihan:
- Aliran udara alami membuat rumah terasa sejuk.
- Nilai budaya dan estetika tinggi.
Kekurangan: Biaya pembangunan relatif mahal dan membutuhkan tukang berpengalaman.
6. Atap Mansard (Mansard Roof)

Image Source: Dokumentasi Internal
Terinspirasi dari desain Prancis, atap ini memiliki dua kemiringan di setiap sisi. Bagian bawah lebih curam dan menciptakan ruang loteng yang bisa difungsikan sebagai kamar tambahan.
Kelebihan:
- Menambah ruang fungsional tanpa menambah lantai.
- Kesan klasik dan elegan.
Kekurangan: Pengerjaan kompleks dengan biaya tinggi.
7. Atap Piramida

Image Source: Dokumentasi Internal
Memiliki empat sisi miring yang simetris seperti piramida Mesir. Model ini kerap digunakan pada rumah besar dengan tampilan megah.
Kelebihan:
- Stabil dan kuat menghadapi hujan deras.
- Tampilan simetris yang elegan.
Kekurangan: Membutuhkan struktur penopang yang kuat.
8. Atap Rumah Gergaji

Image Source: Shutterstock
Biasa ditemukan pada bangunan pabrik atau hunian industrial modern. Desain bergerigi memungkinkan cahaya alami masuk optimal.
Kelebihan:
- Hemat energi berkat pencahayaan alami.
- Memberikan kesan modern dan dinamis.
Kekurangan: Sulit diterapkan pada rumah kecil karena proporsinya besar.
9. Atap Butterfly (Sayap Kupu-Kupu)

Image Source: Dreamstime
Desain futuristik dengan dua sisi miring yang saling berhadapan ke arah bawah, menyerupai sayap kupu-kupu.
Kelebihan:
- Tampil unik dan menonjol.
- Bisa mengalirkan air ke satu titik tengah yang efisien untuk penampungan air hujan.
Kekurangan: Membutuhkan sistem drainase presisi agar tidak bocor.
10. Atap Dome (Kubah)

Image Source: Dokumentasi Internal
Identik dengan gaya Mediterania dan Timur Tengah. Memberi kesan megah dan eksklusif pada bangunan.
Kelebihan:
- Tahan angin dan panas matahari.
- Nilai estetika tinggi.
Kekurangan: Butuh perhitungan struktur yang matang dan bahan premium.
11. Atap Hijau (Green Roof)

Image Source: iStock
Tren baru di kota-kota besar. Atap ini ditanami vegetasi untuk membantu menurunkan suhu ruangan dan menyerap polusi.
Kelebihan:
- Ramah lingkungan dan estetis.
- Membantu mengurangi panas dalam rumah.
Kekurangan: Perawatan tanaman rutin diperlukan.